HIKMAH KISAH KARUN

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan"

Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku."
AlQoshos 77-78

Nasehat diatas diucapkan kaum Nabi Musa kepada Karun,seorang pengusaha yang sangat kaya..Karun

Ini menunjukkan bahwa tujuan utama Allah menganugerahkan sesuatu nikmat kepada seseorang adalah untuk digunakan sebagai jalan mencari kebahagiaan negeri akherat dengan tidak melupakan bagian yang secukupnya dari dunia...

Nikmat..semua yang ALLAH rezekikan untukmu..

Berupa pendapatan yang dengannya kita menopang kehidupan.Berupa gaji bulanan yang kita terima..

Atau kesehatan yang masih ALLAH berikan..Masa muda yang dengannya fisik kita kuat untuk bekerja..


Gunakan nikmat itu pada fungsinya sesuai maksud PemberiNya selama nikmat belum dicabut..

Akan tetapi perhatikan ucapan Karun,dia menolak ide"gila' ini dan berkata bahwa kisah suksesnya adalah hasil "jerih payahnya",hasil "peras keringat dan banting tulang". 


Karun adalah prototipe pencinta kehidupan dunia yang beranggapan bahwa kesuksesannya diukur dengan ukuran materi dan sudah sepantasnya dihargai dengan semaunya dia menggunakan hartanya.

Mau digunakan pesta atau maksiat adalah urusan dia bukan urusan orang lain. Prinsip hidup hedonis yang mengutamakan kesenangan pribadi sudah dicetuskan oleh Karun 3000 tahun lalu.

 Dan sedikitpun tidak merasa bahwa "kisah sukses"nya adalah ujian dari ALLAH.. 

Apakah akan digunakan untuk jalan-jalan kebajikan atau untuk jalan DUIT_DUIT GUE SEMAU GUE,GITU LOH

28 Februari 2009

Komentar

Postingan Populer